Friday 27 November 2015

Modus Ancaman Cyber

Assalamualikum Wr. Wb.

Ancaman penyadapan dan pencurian data bukan lagi isapan jempol. Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan yang menjadi incaran para peretas.

Indonesia menjadi negara ketiga tertinggi rata-rata pemakaian internet di Asia Tenggara dengan waktu 5 jam, di bawah Filipina dan Thailand. Tingginya rata-rata pemakaian internet ini semakin memberi peluang bagi penjahat cyber untuk melancarkan aksinya.

Chairman CISSReC (Communication and Information System Security Research Center), Pratama Persadha menjelaskan daftar ancaman cyber dan cara menghadapinya.

Penyadapan Seluler

Ini adalah tindak penyadapan yang sering dilakukan, baik itu telepon atau SMS. Komunikasi melalui telepon memang rentan disadap. Jaringan telepon menggunakan jaringan publik yang digunakan oleh orang banyak, bukan menggunakan jaringan khusus yang hanya bisa digunakan oleh kalangan tertentu.

Upaya penyadapan ini menggunakan dua metode, yaitu Lawful Intercept dan Tactical Intercept. Lawful intercept merupakan penyadapan legal yang bekerjasama dengan provider. Sedangkan Tactical intercept adalah penyadapan lewat udara atau on the air (OTA) dengan membuat Base Transceiver Station (BTS) bayangan maupun hanya melakukan intersep di BTS terdekat.

Langkah awal untuk menghindari kejahatan penyadapan seluler adalah sebaiknya tidak menggunakan telepon untuk pembicaraan yang bersifat penting dan rahasia. Bila memang harus, upayakan menggunakan tambahan enkripsi. Sehingga para peretas ini tak bisa membaca isi informasi maupun percakapan.

Peretasan Data dan Email
 

Kejahatan peretasan data dan email semakin meningkat setiap tahunnya. Kurangnya kesadaran dari masyarakat terhadap pentingnya mengamankan data dan informasi yang dimiliki menjadi salah satu penyebabnya.

Modus kejahatan cyber ini banyak macamnya, seperti phishing, kejahatan perbankan online, pemalsuan kartu kredit, hacking, dan seterusnya. Peristiwa peretasan yang menimpa Sony Pictures pada tahun lalu adalah salah satu contoh bagaimana kejahatan cyber ini sangat berbahaya dan juga merugikan. Cara paling mudah dan murah adalah mengganti password secara berkala, seminggu atau sebulan sekali.

Digital Signature

 Tandatangan manual sangat rawan di palsukan oleh para pemalsu tandatangan profesional. Oleh karena itu perlu dibuat adanya digital signature. Digital signature pada dasarnya adalah sebuah proses untuk memastikan dokumen elektronik otentik.

Digital signature bukanlah sebuah tandatangan fisik yang di scan lalu ditambahkan kedalam dokumen. Lebih dari itu sebuah tandatangan digital menggunakan teknik kriptografi yang dapat memastikan keaslian dan transparansi dari sebuah dokumen sehingga dokumen tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Penyadapan Video Conference

Penyadapan ini masuk dalam kategori penyadapan Internet Protocol (IP). Produsen produk video conference tentu saja bisa memata-matai atau mengendalikan produk-produk yang mereka buat.

Beberapa negara maju menerapkan aturan tak tertulis bahwa teknologi yang mereka ekspor haruslah bisa mereka akses dari manapun. Artinya meski kita telah membeli secara resmi, tak menutup kemungkinan negara asal produk tersebut bisa menyadap bahkan mengganggu proses komunikasi.

Di beberapa negara penggunaan video conference mendapat perhatian serius, misalnya dengan mengadopsi teknologi luar untuk dibuat sendiri dengan SDM dan perangkat dalam negeri.

Trojan dan Ghost Phone

Di antara pencurian informasi dan penyadapan yang paling berbahaya adalah dengan trojan. Trojan tidak hanya ditemui di PC dan laptop, namun sudah lama mengincar telepon genggam.

Bahkan trojan yang disusupkan ke dalam smartphone bisa membuat sang peretas leluasa melakukan apa saja. Dengan ghost phone, sang peretas mengendalikan smartphone korban, bahkan bisa mengirimkan SMS dan telpon tanpa sepengetahuan korban.

Pencegahan antara lain menggunakan produk atau aplikasi buatan dalam negeri. Menggunakan produk atau aplikasi buatan asing bisa menjadi berbahaya. Produsen asing tentu saja bisa melakukan pengintaian ataupun penyadapan dengan mudah melalui produk yang mereka buat.

Server yang mereka miliki juga berada di luar negeri, jadi kita tidak tahu apakah data-data kita aman atau tidak atau bahkan digunakan untuk apa saja. Maka salah satu solusinya adalah menggunakan produk atau aplikasi komunikasi buatan dalam negeri. Dengan cara ini setidaknya kita bisa lebih merasa komunikasi yang kita lakukan aman dari tindakan penyadapan.

Semoga Bermanfaat (^_^)
Load disqus comments

0 komentar

loading...
close
close